ISIM dan Ciri-Cirinya
Isim secara bahasa memiliki arti “yang dinamakan” atau “nama” atau “kata benda”.
Sedangkan menurut ulama nahwu, isim adalah kata yang menunjukkan suatu makna, akan tetapi tidak berkaitan dengan waktu. Maksudnya maknanya tidak menunjukkan waktu, baik waktu lampau, sekarang atau akan datang, seperti halnya fi'il (kata kerja). Pengertian yang lebih mudah adalah lafadz yang menunjukkan orang, hewan, tumbuhan, benda, tempat, waktu, atau sifat. Berikut ini contohnya:
هَذَا (Hadza = ini )
بَيْتٌ (Baitun = rumah)
مَكْتبٌ (Maktabun = meja)
سَرِيْرٌ (sariirun = ranjang)
كُرْسِيٌ (kursiyun = Kursi)
Ciri-ciri Isim sebagai berikut:
1. Berakhiran tanwin
Contoh: مَسْجِدٌ , بَيْتٌ
2. Terdapat ال (alif lam) pada awal kata
Contoh: المكتب , القميص , المسجد , القمر
3. Menunjukkan nama orang atau kata benda
contoh: قَمِيْصٌ , وَلَدٌ , رَجُلٌ , طَالِبٌ , بَقَرٌ
4. Terletak setelah huruf jer
di antara huruf-huruf jer adalah :
من (min) Dari
إلى (ila) Ke
عن ('an) Dari
على ('ala) Di atas
في (fi) Di dalam
رب (rubba) Betapa banyak, acapkali
ب (bi) Dengan
ك (ka) Seperti
ل (li) Milik, Kepunyaan
Isim secara bahasa memiliki arti “yang dinamakan” atau “nama” atau “kata benda”.
Sedangkan menurut ulama nahwu, isim adalah kata yang menunjukkan suatu makna, akan tetapi tidak berkaitan dengan waktu. Maksudnya maknanya tidak menunjukkan waktu, baik waktu lampau, sekarang atau akan datang, seperti halnya fi'il (kata kerja). Pengertian yang lebih mudah adalah lafadz yang menunjukkan orang, hewan, tumbuhan, benda, tempat, waktu, atau sifat. Berikut ini contohnya:
هَذَا (Hadza = ini )
بَيْتٌ (Baitun = rumah)
مَكْتبٌ (Maktabun = meja)
سَرِيْرٌ (sariirun = ranjang)
كُرْسِيٌ (kursiyun = Kursi)
Ciri-ciri Isim sebagai berikut:
1. Berakhiran tanwin
Contoh: مَسْجِدٌ , بَيْتٌ
2. Terdapat ال (alif lam) pada awal kata
Contoh: المكتب , القميص , المسجد , القمر
3. Menunjukkan nama orang atau kata benda
contoh: قَمِيْصٌ , وَلَدٌ , رَجُلٌ , طَالِبٌ , بَقَرٌ
4. Terletak setelah huruf jer
di antara huruf-huruf jer adalah :
من (min) Dari
إلى (ila) Ke
عن ('an) Dari
على ('ala) Di atas
في (fi) Di dalam
رب (rubba) Betapa banyak, acapkali
ب (bi) Dengan
ك (ka) Seperti
ل (li) Milik, Kepunyaan
Contoh : فِي بَيْتٍ مِنْ بُيُوْتِ اللهِ
Dari contoh di atas, kata بَيْتٍ dan بُيُوْتِ , termasuk isim karena terletak setelah huruf jer.
5. Idhofah (penyandaran)=Mudhof mudhof 'ilaih : Jika terdapat dua kata yang bergandengan, dengan kata yang kedua mempunyai akhiran kasroh, maka kedua kata tersebut kemungkinan besar adalah isim.
Contoh :
كِتَابُ مُحَمَّدٍ Kitabnya muhammad
دِيْنُ الإِسْلاَمِ Agama Islam
kata pertama sebagai mudhof (yg disandarkan) dan kata kedua sebagai mudhof ilaih (yang menyandarkan).
Kata yang kedua di atas adalah isim, karena idhofah, dan terlihat pada kata kedua mempunyai akhiran kasroh.
Dari contoh di atas, kata بَيْتٍ dan بُيُوْتِ , termasuk isim karena terletak setelah huruf jer.
5. Idhofah (penyandaran)=Mudhof mudhof 'ilaih : Jika terdapat dua kata yang bergandengan, dengan kata yang kedua mempunyai akhiran kasroh, maka kedua kata tersebut kemungkinan besar adalah isim.
Contoh :
كِتَابُ مُحَمَّدٍ Kitabnya muhammad
دِيْنُ الإِسْلاَمِ Agama Islam
kata pertama sebagai mudhof (yg disandarkan) dan kata kedua sebagai mudhof ilaih (yang menyandarkan).
Kata yang kedua di atas adalah isim, karena idhofah, dan terlihat pada kata kedua mempunyai akhiran kasroh.
0 Response to "ISIM dan Ciri-Cirinya"