(durusullughah.al'arabiyah) دروس اللغة العربية

Ahlan wasahlan, di Blog Muhamad Sofyan SEMOGA BERMANFA'AT.
Loading...

I’RAB RAFA'

I’RAB RAFA


I’rab Rafa’ mempunyai empat tanda, yaitu : dhamah, wawu, alif, dan nun.
Jadi, setiap kata dalam bahasa arab yang berI’rab Rafa’ maka kata tersebut akan ditandai dengan salah satu tanda I’rab Rafa’ yang sudah disebutkan di atas. Tanda-tanda tersebut terbagi ke dalam dua bagian, yaitu ada yang termasuk tanda asli yaitu dhammah dan ada juga yang termasuk tanda pengganti yaitu wawu, alif dan nun. Untuk lebih memahami terhadap setiap tanda I’rab Rafa’ tersebut, berikut ini adalah pembagian dan contohnya :

1.      Dhammah, menjadi tanda I’rab Rafa’ pada 4 bentuk kata, yaitu pada :
  • -          Isim mufrad (isim yang menunjukan makna tunggal)
Contoh: مُحَمَّدٌ قَالَ  artinya : muhammad telah berkata
perhatikan harokat dhommah pada huruf terakhir dari kata مُحَمَّدٌ , kata tersebut berharokat dhommah di huruf terakhirnya karena kata tersebut berkedudukan menjadi fa’il (pelaku pekerjaan), sedangkan fai’l merupakan salah satu isim yang dirafa’kan, lalu karena bentuk kata tersebut adalah isim mufrod, maka tanda rafa’nya dengan menggunakan dhommah.
  • -          Jamak taksir (isim yang bentuk jamaknya berubah dari bentuk aslinya)
Contoh: الْكُتُبُ جَدِيْدَةٌ artinya : buku-buku itu baru
perhatikan harokat dhommah pada huruf terakhir dari kata الْكُتُبُ, kata tersebut berharokat dhommah di huruf terakhirnya karena kata tersebut berkedudukan menjadi mubtada (isim yang berada di awal kalimat), sedangkan mubtada merupakan salah satu isim yang dirafa’kan, lalu karena bentuk kata tersebut adalah Jamak taksir, maka tanda rafa’nya dengan menggunakan dhommah.
  • -          Jamak muannats (isim yang menunjukan makna perumpuan jamak)
Contoh: الْمُسْلِمَاتُ صَالِحَاتٌ artinya : para muslimah itu solihah
perhatikan harokat dhommah pada huruf terakhir dari kata الْمُسْلِمَاتُ, kata tersebut berharokat dhommah di huruf terakhirnya karena kata tersebut berkedudukan menjadi mubtada (isim yang berada di awal kalimat), sedangkan mubtada merupakan salah satu isim yang dirafa’kan, lalu karena bentuk kata tersebut adalah Jamak taksir, maka tanda rafa’nya dengan menggunakan dhommah.

  • -          Fi’il mudhari’ yang huruf akhirya tidak bersambung dengan huruf apapun.
Contoh: يَدْرُسُ artinya dia sedang belajar
perhatikan harokat dhommah pada huruf terakhir dari kata يَدْرُسُ.

2.      Wawu ( و ) menjadi tanda I’rab Rafa’ pada 2 bentuk kata, yaitu pada :
  • -          Jamak Mudzakar (isim yang bermakna lebih dari 2 untuk laki-laki)
Contoh:  يُصَلِّى الْمُسْلِمُوْنَ فِي الْمَسْجِدِ artinya : orang-orang muslim sedang sholat di masjid
perhatikan huruf wawu ( و ) pada kata الْمُسْلِمُوْنَ, kata tersebut berkedudukan menjadi fa’il, sedangkan fa’il merupakan salah satu isim yang dirafa’kan, lalu karena bentuk kata tersebut adalah Jamak mudzakkar, maka tanda rafa’nya dengan menggunakan wawu ( و ).
  • -         Asmaul khamsah (isim-isim yang hanya ada 5)
Contoh: كَأَبُوْجَاءَ  artinya ayahmu telah datang
Perhatikan wawu ( و ) dari kata كَأَبُوْ, kata tersebut berkedudukan menjadi fa’il, sedangkan fa’il merupakan salah satu isim yang dirafa’kan, lalu karena bentuk kata tersebut adalah Asmaul khamsah, maka tanda rafa’nya dengan menggunakan wawu ( و ).

3.      Alif ( ا ) menjadi tanda I’rab Rafa’ pada isim tatsniyah (isim yang bermakna 2) saja.

Contoh : ذَهَبَ الطَّالِبَانِ إِلَى الْمَدْرَسَةِ  artinya 2 siswa telah ke sekolah
Perhatikan Alif ( ا ) yang berwarna merah dari kata الطَّالِبَانِ, kata tersebut berkedudukan menjadi fa’il, sedangkan fa’il merupakan salah satu isim yang dirafa’kan, lalu karena bentuk kata tersebut adalah isim tatsniyah, maka tanda rafa’nya dengan menggunakan Alif ( ا ).

4.      Nun ( ن ) menjadi tanda I’rab Rafa’ pada fi’il mudhari’ yang berdhamir tatsniyah (هما، أنتما), dhamir jamak (هم، أنتم), dan dhamir muannatsah mukhatabah (أَنتِ).


Contoh : يَفْعُلانِ، تَفْعُلانِ، يَفْعُلُوْنِ، تَفْعُلُوْنِ، تَفْعُلانِ  
Perhatikan Nun ( ن ) pada kata-kata tersebut, semuanya adalah tanda I’rab Rafa’, kenapa kata-kata fi’il tersebut ber I’rab Rafa’? karena fi’il tersebut tidak didahului oleh huruf nashab seperti أَنْ  dan huruf jazm seperti لَمْ , karena jika didahului oleh huruf nashab dan jazm maka huruf nun-nya harus dihilangkan contoh  أَنْ يَفْعُلا dan  يَفْعُلا لَمْ.

2 Response to "I’RAB RAFA'"

  • Berkomentarlah dengan sopan dan bijak sesuai dengan isi konten.
  • Komentar yang tidak diperlukan oleh pembaca lain [spam] akan segera dihapus.
  • Apabila artikel yang berjudul "I’RAB RAFA'" ini bermanfaat, share ke jejaring sosial.